Selama ribuan tahun orang Yahudi telah menggunakan kata-kata tertulis untuk mengungkapkan keyakinan agama dan pengetahuan ilmiah mereka. Doa-doa Yahudi, adat istiadat, sejarah komunitas, dan informasi dari berbagai disiplin ilmu, baik agama maupun sekuler, ditulis dengan tekun. Mengingat bahwa bahasa Ibrani adalah bahasa tertulis dan bukan bahasa lisan, tingkat penggunaannya secara mengejutkan sangat luas jangkauannya. Orang Yahudi memberikan ekspresi tertulis yang melimpah ke dunia intelektual mereka yang kaya.
Seperti sifat nomaden dari kehidupan individu dan komunitas Yahudi, manuskrip dan dokumen Ibrani melakukan perjalanan lintas negara dan benua. Teks-teks penting ini, yang mencerminkan pengetahuan dan budaya suatu bangsa, akhirnya menemukan tempat berlindung di aula perpustakaan besar, dan di lemari besi kolektor pribadi. Hari ini manuskrip Ibrani yang berharga ini menjelaskan budaya orang Yahudi yang beragam dan luas, kehidupan intelektual dan sejarah mereka.
Hampir semua budaya terpelajar di dunia telah meninggalkan teks tulisan tangan. Sebelum penemuan percetakan, penulisan, dan penyalinan teks adalah cara umum untuk menyampaikan pendapat, kepercayaan, dan pengetahuan dari generasi ke generasi. Bahkan setelah teknologi cetak menyebar ke seluruh dunia, pembuatan manuskrip yang rumit dan elegan tidak sepenuhnya ketinggalan zaman.
Selain koleksi manuskrip Ibraninya yang mengesankan, Perpustakaan Nasional juga menyimpan beragam koleksi manuskrip dalam bahasa lain, sejak abad ke-9, dengan sebagian besar berasal dari Eropa. Sebagian besar manuskrip ini sampai ke koleksi Perpustakaan melalui sumbangan. Misalnya, sumbangan koleksi pribadi Abraham Shalom Yahuda menambahkan barang-barang langka dan spektakuler ke kepemilikan Perpustakaan, termasuk teks-teks Kristen seperti sejumlah buku jam abad ke-16, serta manuskrip Vulgata yang langka dan banyak koleksi manuskrip teologis Isaac Newton. . Sebagian besar koleksi telah didigitalkan dan sekarang dapat dilihat oleh semua orang di situs web dan katalog Perpustakaan Nasional. Enter
0 Komentar