Arabia Barat dalam Koleksi Leiden: Jejak Masa Lalu yang Penuh Warna


Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para diplomat, cendekiawan, dan pelancong Belanda mengumpulkan koleksi unik di Jeddah, Mekah, dan Madinah. Kehadiran Belanda di Arab, membuatmereka mendirikan konsulat di Jeddah, terkait erat dengan pengawasan haji tahunan ke Mekah dari Hindia Belanda, Indonesia sekarang. Tamu-tamu penting di konsulat ini termasuk Islamis Belanda Christiaan Snouck Hurgronje, mengunjungi Arabia pada tahun 1884-1885. Dengan bantuan tak ternilai dari Muslim lokal, kolektor Belanda mencoba menangkap esensi dari apa yang mereka anggap sebagai budaya oriental yang 'asli' di masa ketika Arab sudah melihat ke arah modernitas. Koleksi ekstensif ini sekarang disimpan di Museum Etnologi Leiden dan Perpustakaan Universitas Leiden. Bersama-sama, mereka memungkinkan pandangan sekilas ke dalam masyarakat yang penuh warna dan bersemangat. Selengkapnya

Posting Komentar

0 Komentar