Iluminasi Alquran dan Manuskrip Islam Asia Tenggara


Dr. Annabel Teh Gallop adalah kurator utama untuk Asia Tenggara di British Library. Ia memperoleh gelar doktor di School of Oriental and African Studies, London, pada tahun 2002 dengan tesis, 'Malay Seal Inscriptions: A Study in Islamic Epigraphy from Southeast Asia'. Minat penelitian utamanya adalah manuskrip Melayu, surat, dokumen dan stempel, dan seni Al-Qur'an di Asia Tenggara.

 

Seni kitab Melayu pada dasarnya adalah seni keagamaan, dan contoh terbaik dari penjelasan naskah di Asia Tenggara, tidak ditemukan dalam karya sastra atau sejarah, tetapi dalam salinan Al-Qur'an. Al-Qur'an yang dibuat dengan mewah diproduksi di pusat-pusat seni tertentu seperti Terengganu dan Patani di pantai timur semenanjung Melayu, Aceh di ujung utara Sumatera, dan di seluruh nusantara dari Jawa ke Sulawesi dan pulau Sumbawa.

 

Hampir tanpa kecuali, karya seni yang indah ini bersifat anonim, karena seniman Melayu tidak secara tradisional menandatangani karya seni mereka. Namun, dalam satu manuskrip sastra Melayu dari British Library yang saat ini dipamerkan dalam pameran ini – salinan Hikayat Nabi Yusuf, 'Kisah Nabi Yusuf', yang ditulis dalam Perlis pada tahun 1802 – sang seniman telah menuliskan namanya sendiri, dan komentar serta anotasinya memberikan pencerahan yang berharga tentang mekanisme perdagangan buku di semenanjung Melayu pada awal abad ke-19.

Posting Komentar

0 Komentar