A Provisional Catalogue of Southeast Asian Kitabs of Sophia University

Enter

Asia Tenggara, khususnya Indonesia, lebih dari cukup untuk disebut sebagai salah satu wilayah penting pusat perkembangan intelektual Islam di luar Arab. Wilayah ini tidak saja telah menghasilkan naskah-naskah tulisan tangan (manuskrip) dalam berbagai bidang keilmuan Islam sejak abad ke 16, melainkan juga kitab-kitab cetak yang diterbitkan sejak abad ke-19 hingga masa kontemporer.


Kini, kitab-kitab, yang di kalangan pesantren di Jawa dikenal sebagai kitab kuning, tersebut, sebagian besar di antaranya telah menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan the Institute of Asian Cultures, Center for Islamic Studies of Sophia University (SIAS). Katalog awal yang dapat menuntun peneliti untuk mengakses koleksi kitab cetak Asia Tenggara tersebut kini juga telah diterbitkan (Kawashima [ed.] 2010) atas prakarsa dari sebuah tim proyek penyusunan katalog kitab cetak Asia Tenggara di Sophia University, bekerja sama dengan The Toyo Bunko (Oriental Library), di Tokyo, dan melibatkan peneliti tentang Islam Asia Tenggara dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Katalog ini memuat 1.229 judul kitab, yang dihimpun dari berbagai wilayah di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina. Kategori kitab Fiqh dijumpai dalam jumlah terbanyak (20%), menyusul berikutnya Sufism and Ethics (17%), Language and Literature (17%), Theology (14%), Prayer and Primbon (8%), History, Tale, and Biography (7%), Quranic Science (4%), Hadith (4%), Quranic Exegesis (2%), Philosophy and Logic (1%), dan Hadith Science (1%). Dari segi bahasa, kitab-kitab dalam Koleksi ini sebagian besar adalah bahasa Arab (43%), menyusul kemudian Melayu dan Bahasa (24%), Jawa (19%), Madura (6%), Sunda (6%), Iranon (3%), dan satu judul di antaranya berbahasa Tausug (0%).

 

Selain para pengarang Arab, kitab-kitab yang berada dalam Koleksi Sophia University ini juga merupakan karya tulis, atau karya terjemahan, para ulama lokal Nusantara, dan yang terbanyak di antaranya adalah karangan Ahmad Makki ibn ‘Abd Allah Mahfuz (27%), Ahmad Samit (21%), ‘Abd al-Majid Tamim Pamekasan (16%), Nawawi ibn ‘Umar al-Jawi al-Bantani (12%), Bishri Mustafa Rembang (21%), dan Dawud ibn ‘Abd Allah al-Fatani (12%). Dari urutan enam terbesar penulis kitab di atas saja, tampak bahwa para pengarang asal Indonesia memang sangat berpengaruh dalam pembentukan tradisi intelektual Islam di Asia Tenggara secara keseluruhan.

Posting Komentar

0 Komentar