Konteks Sosial dan Politik Sunda Kuno Abad 15-16: Kajian Epigrafi dengan Pembaharuan Pendekatan Filologis (Q1)

 

Prasasti Sunda kuno telah dipelajari pada akhir abad ke-19 oleh para sarjana Belanda, dan para sarjana Indonesia pasca-kemerdekaan terus memberikan kontribusi sesekali. Namun, korpus epigrafi masih menyisakan banyak masalah tanpa solusi yang meyakinkan, sementara edisi yang tersedia kualitasnya tidak merata. 

 

Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan edisi baru dari lima belas prasasti Sunda Kuno, berdasarkan pembacaan langsung dari artefak asli dan pada foto yang baru dibuat, dan untuk menafsirkan isi prasasti tersebut dengan memperbarui pendekatan filologis, yang dipelopori oleh beberapa sarjana Belanda di abad ke-19, menggunakan cara sistematis sumber-sumber Sunda Kuno yang disimpan dalam manuskrip, untuk menjelaskan makna prasasti. Studi kami menunjukkan bahwa prasasti terkait dengan konteks sosial dan politik wilayah Sunda dari akhir abad ke-15 hingga abad ke-16, dan bahwa prasasti tersebut sebagian besar bersifat peringatan daripada menjadi catatan peristiwa kontemporer. 

 

Penelitian untuk artikel ini dimulai tidak lama setelah kami bertemu di Jakarta pada tahun 2012, namun tertunda lagi pada perjalanan tahun 2014, dan baru dilanjutkan pada tahun 2019 ketika Aditia Gunawan datang ke Paris untuk studi doktoralnya sebagai anggota proyek DHARMA “Domestikasi Pertapaan Hindu' dan Keagamaan di Asia Selatan dan Tenggara,” didanai dari 2019 hingga 2025 oleh European Research Council (ERC) di bawah program penelitian dan inovasi Horizon 2020 Uni Eropa (perjanjian hibah no 809994). 


Selengkapnya: https://journals.openedition.org/archipel/2365

Posting Komentar

0 Komentar