Maddah al-Baqa'

Buku “Maddah al-Baqa’ fi Ishlah Fasad al-Hawa’ wa at-Taharruz Min Dharar al-Auba’” ini membahas tentang polusi lingkungan dan udara serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan penyakit menular. Buku ini terhitung diantara buku tertua yang mengkaji tentang polusi lingkungan. Buku ini ditulis oleh seorang dokter Muslim bernama Muhammad bin Ahmad at-Tamimy al-Maqdisy (hidup di abad ke-4 H/10 M). buku ini telah ditahkik dan dirasah oleh Yahya Syi’ar. 

Dalam konstruksi pembahasannya, buku ini juga terhitung sebagai buku teknik rekayasa lingkungan, diantaranya membahas polusi dan cara menanganinya, dimana ini merupakan permasalahan pelik di dunia modern hari ini. Urgensi pembahasan-pembahasan dalam buku ini adalah oleh karena berhubungan secara langsung dengan kehidupan manusia dan cara mempertahankannya. Demikian lagi berhubungan dengan cara mempertahankan sumber kehidupan secara umum. 

Maddah al-Baqa’ fi Ishlah Fasad al-Hawa’ wa at-Taharruz Min Dharar al-Auba’” karya Muhammad bin Ahmad at-Tamimy al-Maqdisy(hidup di abad ke-4 H/10 M). Tidak diragukan lagi, sumber lingkungan terpenting yang sangat diperlukan manusia adalah udara dan air. Maka jika dua hal ini rusak (tercemar) maka akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Dalam konstruksinya, buku “Maddah al-Baqa’ fi Ishlah Fasad al-Hawa’ wa at-Taharruz Min Dharar al-Auba’” ini terhitung buku penting di bidang ini, dimana At-Tamimy banyak menukil pendapat- pendapat dari tokoh-tokoh Yunani terkait polusi udara. Selain itu, At-Tamimy juga banyak mengutip sumber- sumber medis Arab. Bahkan dia juga menukil pendapat tokoh-tokoh yang sezaman dengannya, selain pendapat (pemikirannya) sendiri. 

Di zamannya, buku ini terhitung sebagai ensiklopedi medis dalam hal tindakan pencegahan dan etika lingkungan. Juga merupakan ekspresi etos ilmiah di zaman itu. Dalam penyusunan buku ini At-Tamimy banyak mengutip literatur-literatur yang terhitung sudah hilang seperti “Risalah fi Ishlah Fasad al-Hawa’” karya Ibn al- Jazzar. Namun melalui nukilan-nukilan At-Tamimy atas buku ini, kita dapat mengetahui substansi buku karya Ibn al-Jazzar tersebut. 

Buku “Maddah al-Baqa’” ini awalnya ditulis lalu dihadiahkan kepada menteri Daulah Fatimiah yang tengah mempraktikkan medis, dimana At-Tamimy membantunya dalam penelitian ilmiah. Yahya Syi’ar dalam tahkiknya atas buku ini menganalisis pendapat At-Tamimy tentang sebab- sebab polusi udara, diantaranya sebab pergantian musim yang menjadi periode munculnya kuman (bakteri) dan munculnya penyakit, khususnya lagi merupakan waktu terjadinya perubahan drastis suhu dan kelembaban. Demikian lagi adanya sumber-sumber air di dekat pemukiman.

Tema-tema lain yang dibahas dalam buku ini adalah tentang nafas atau bernafas, dan penularan penyakit dari udara. At-Tamimy juga berpendapat bahwa apabila udara tidak bersirkulasi di sekeliling orang yang bernafas maka dia seakan tercekik. Hal itu menyerupai api yang jika udara di sekitarnya tidak berubah maka akan padam. Dalam hal ini paru-paru melepaskan karbon dioksida, dan api menghasilkan pembakaran karbon dioksida, dan jika seseorang bernafas dalam atmosfer yang penuh dengan gas ini, dia akan mati lemas. Sedangkan penyakit menular ditularkan melalui udara, dimana hal ini baru diketahui di era modern. 

Mungkin hal terpenting yang dikemukakan At- Tamimy adalah dia tidak menggunakan konsep pencampuran (nazhariyyah akhlath), yang menyatakan bahwa penyakit muncul sebab ketidakseimbangan dalam pencampuran. Dia menyatakan bahwa penyebab penyakit adalah ragi yang memasuki tubuh bersama udara dan menetap di dalamnya sehingga menyebabkan penyakit, dan selanjutnya suasana hati adalah faktor yang berkontribusi terhadap muncul atau tidaknya penyakit. Ragi adalah jenis bakteri, yang secara ilmiah terbukti benar-benar masuk ke tubuh melalui udara, lalu mengendap, lalu menyebabkan penyakit.

At-Tamimy juga menjelaskan cara menangani udara kotor, yaitu dengan menyalakan api dan membakar sesuatu yang aromatik, sehingga api menghasilkan aliran udara yang memungkinkan pertukaran udara, disertai dengan pergantian udara tercemar dan datangnya udara baru. Sedangkan api dengan suhu panas tinggi di udara sudah cukup untuk membunuh kuman. At-Tamimy juga berpandangan bahwa salah satu metode pencegahan penyakit adalah dengan memberi orang sehat obat-obat yang memperkuat kekebalan tubuh guna mencegah infeksi penyakit, lalu mengambil langkah-langkah khusus untuk memantau tempat-tempat penularan infeksi, seperti toilet, pemandian umum, dan lain-lain. 

Buku “Maddah al-Baqa’ fi Ishlah Fasad al-Hawa’ wa at-Taharruz Min Dharar al-Auba’” ini terdiri dari 10 makalah. Makalah pertama tentang pandangan tokoh-tokoh terdahulu mengenai perubahan cuaca dan penyakit yang muncul disebabkannya. Makalah kedua, pembahasan tentang situasi pandemik (al-halat al-waba’iyah) yang tersebar melalui udara, dan bagaimana infeksi penyebaran penyakit kepada orang yang sehat. Makalah ketiga, tentang tindakan pencegahan (at-tadabir al-waqa’iyah) yang diambil guna melawan infeksi (penyebaran) penyakit yang ditransfer dari udara. Makalah keempat, tata cara memperbaiki udara dan air yang tercemar. Makalah kelima, tentang minuman dan obat-obatan India yang memiliki peran perlindungan terhadap penyakit. Makalah keenam, tentang terapi secara medis dan menggunakan musik. Makalah ketujuh, penjelasan tentang percampuran penyakit jasmani dan rohani. Makalah kedelapan, pembahasan tentang cacar dan campak bahwa ia terhitung penyakit wabah dan terkait dengan polusi udara. Makalah kesembilan, secara khusus membahas tentang obat dan penyembuhan. Makalah kesepuluh, merupakan nukilan obat-obatan At-Tamimy dari Galen (tokoh Yunani). 

At-Tamimy (Muhammad bin Ahmad at-Tamimy al- Maqdisy), pengarang buku ini, lahir di Quds (Palestina), hidup dan belajar di di Quds, kakeknya adalah seorang dokter. At-Tamimy dikenal memiliki wawasan tentang tumbuh-tumbuhan, dia juga punya kelebihan dalam praktik medis secara detail. Dia juga punya pengalaman baik dalam teknik pasta maupun obat-obtaan. Berbagai sumber menunjukkan bahwa dia hidup di abad ke-4 H/10 M. Dari Quds dia pindah dan menetap di Mesir hingga wafatnya.




Reference: Buku Kepustakaan Medis-Pandemik di Dunia Islam

Posting Komentar

0 Komentar