Naskah Sebagai Sumber Daya Industri Kreatif


Manuskrip alias naskah kuno menyimpan banyak informasi tentang perjalanan peradaban umat manusia. Di era kini, sebagai dokumen yang berisi kas kaya bangsa Indonesia, manuskrip juga dapat menjadi sumber daya industri kreatif. Baik berbentuk produk seperti jamu, busana, maupun karya-karya kreatif seperti komik, film, maupun karya audio visual lainnya.

Selain melestarikan pesan-pesan leluhur dari dalam manuskrip, alihwahana sebagai sebuah karya penciptaan di bidang industri kreatif diperlukan untuk melahirkan kreasi-kreasi baru. Terutama sebagai sarana menghidupkan kembali teks-teks masa lampau ke dalam ruang-ruang kekinian. Selain itu, tentu saja, ada dampak ekonomi dari ikhtiar pelestarian tersebut.

 

Adanya dialog antara para filolog alias pengkaji manuskrip, para praktisi industri kreatif, dan masyarakat umum perlu dilakukan. Hal ini sebagai upaya memberikan pemahaman kepada khalayak umum terkait adanya ruang-ruang baru di era kini, khususnya di ranah industri kreatif, yang hendaknya juga diisi oleh wacana-wacana kemanuskripan. Supaya manuskrip tidak sekadar dibicarakan di forum-forum akademik atau pun berhenti pada terbitan-terbitan karya ilmiah.

 



Jagongan Naskah #32

special edition third anniversary

 

Renungan dan Refleksi Ulang Tahun Komunitas Jangkah Nusantara

 

Naskah Sebagai Sumber Daya Industri Kreatif

 

Prolog:

G.K.B.R.A.A. Paku Alam

(Dewan Penyantun Komunitas Jangkah Nusantara)

 

Narasumber:

Hanung Bramantyo

(Produser & Sutradara Film Indonesia)

 

Muhammad Daniel Fahmi Rizal

(Komikus Indonesia)

 

Moderator :

Hayu Avang Dharmawan

(Pegiat Komunitas Jangkah Nusantara)


Posting Komentar

0 Komentar