Manuskrip Panjeblugipun Redi Kelut: Kajian Filologi Kebencanaan Erupsi & Banjir Lahar pada 20 Mei 1919


Penelitian kebencanaan dalam Naskah Panjeblugipun Redi Kelut disusun berdasarkan manuskrip berbahasa Jawa dengan judul Panjeblugipun Redi Kelut.Teks yang mengungkapkan tentang proses terjadinya bencana letusan dan banjir lahar pada tanggal 20 Mei 1919 beserta dampak dan mitigasinya ini dikaji dengan metode penelitian filologi. 

 

Tujuan penelitian untuk menyajikan: teks dan terjemahan naskah PRK, gambaran peristiwa meletusnya Gunungapi Kelut tanggal 20 Mei 1919, gambaran kondisi masyarakat sekitar Gunungapi Kelut pada saat gunung tersebut meletus, gambaran dampak letusan gunungapi Kelut pada kehidupan masyarakat di sekitamya; dan gambaran mitigasi bencana terkait peristiwa tersebut. 

 

Hasil penelitian diketahui bahwa peristiwa meletusnya Gunungapi Kelut pada tanggal 20 Mei 1919 memakan banyak korban karena setelah gunung tersebut meletus segera terjadi banjir lahar panas yang menyapu sebagian besar wilayah Kota Blitar. Banjir lahar panas disebabkan oleh meluapnya air danau di puncak Gunungapi Kelut karena tertimpa runtuhan tebing gunung. Gambaran mitigasi bencana yang terkandung dalam naskah PRK meliputi mitigasi pada fase pra bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana. Unduh

Posting Komentar

0 Komentar